Cara Efektif Meredakan Stres Yang Berlebihan Secara Islami
Stres merupakan respon normal yang terjadi dalam diri manusia akibat dari berbagai situasi yang dialami dalam dinamika kehidupan. Stres yang terjadi pada manusia menimbulkan banyak dampak negatif, diantaranya munculnya emosi, kecemasan, dan depresi.
Selain itu, Stres yang berlebihan juga dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Stres juga dapat membuat jantung berdetak lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah, jelas kondisi ini sangatlah tidak bagus karena bisa berakibat memicu penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan kadar kolestrol.
Perbanyak Berdzikir dan Mengingat Allah
Dzikir tidak hanya dilakukan sebelum dan sesudah mengerjakan shalat saja, karena pada dasarnya
dzikir merupakan aktivitas hati dalam mengingat Allah SWT secara terus menerus tanpa mengenal tempat dan waktu.
Seseorang yang menjadikan seluruh aktivitas kehidupannya sebagai wujud dari dzikirnya tersebut, maka Allah SWT memberikan jaminan bahwa orang tersebut tidak akan mudah stres dalam hidupnya. Sebagai mana Allah berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 152, yang bunyinya :
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya :
"Karena itu, Ingatlah kamu kepadaku, niscaya aku ingat pula kepadamu, dan bersyujurlah kamu kepadaku, dan janganlah kamu mengingkari nikmatmu".
Dengan demikian, dzikir bisa dijadikan terapi ampuh dalam mengatasi stres. Karena dzikir juga merupakan upaya kita untuk selalu mengingat Allah SWT. Dengan berdzikir, jiwa akan dikuatkan dan dibersihkan dari segala pikiran-pikiran negatif yang ada pada diri kita.
Pebanyaklah Membaca Al-Qur'an
Al-Qur'an merupakan petunjuk hidup bagi manusia. Membaca Al-Qur'an, tidak hanya mendapatkan petunjuk mengenai kebenaran di dalam kehidupan, tetapi membaca Al-Qur'an juga dapat meningkatkan ketenanggan dalam diri manusia.
Dalam beberapa firman-Nya, Allah SWT telah menunjukkan bahwa Al-Qur'an merupakan obat penawar bagi manusia, sebagaiamana dalam Q.S Al-Isra' ayat 82, yang bunyinya :
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya :
"Dan, kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim, selain kerugian".
Melalui ayat diatas, tak heran jika para ulama meyakini bahwa Al-Qur'an merupakan obat penawar bagi penyakit mental maupun fisik seseorang, karena dengan membaca Al-Qur'an seseorang akan dapat merasakan ketenangan dalam jiwanya.
Tapi kita juga harus ingat, membaca Al-Qur'an tidak hanya saat kita memiliki masalah saja, melainkan kita juga harus membiasakan diri membacanya. Insyaallah, jika sudah terbiasa membaca Al-Qur'an, pikiran akan selalu tenang dan lebih tabah dalam menerima cobaan.
Selalu Khusnudzan (Positif Thinking)
Khusnudzan adalah sikap dalam memandang sesuatu dengan kaca mata positif. Orang yang bersikap khusnudzan akan senantiasa dijauhkan dari kekecewaan yang dapat mengakibatkan stress. Karena pada dasarnya jika seseorang mampu bersikap khusnudzan maka dia senantiasa akan mempunyai mental yang kuat dan selalu percaya diri dalam menjalani kehidupannya.
Islam menganjurkan kepada umatnya agar selalu menanamkan sifat khusnudzan (berbaik sangka), sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Hujarat ayat 12, yang bunyinya :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan, bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang".
Tak hanya khusnudzan kepada sesama manusia, kita juga harus ber-khusnudzan kepada Allah SWT dan diri kita sendiri, jika ketiga khusnudzan itu sudah teraplikasikan kedalam kehidupan kita, maka jaminan untuk mencapai kebahagiaan dan dijauhi rasa stres pun akan segera kita dapatkan.
Tingkatkanlah Ibadah Shalat
Shalat memiliki peran penting terhadap umat Islam. Baik buruknya amal perbuatan seorang muslim tergantung pada shalat yang ia kerjakan. Shalat juga merupakan bentuk komunikasi kita dengan Allah SWT. Kita dapat memperoleh kenikmatan melalui shalat, jika kita melakukannya dengan niat dan bersungguh-sungguh (khusyuk).
Manusia sebagai Makhluk ciptaan Allah, sudah sewajarnya mengerjakan apa yang diperintahkan Allah SWT untuk mendapatkan kebajikan dalam kehidupannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-'Ankabut ayat 45, yang bunyinya :
ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya :
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya, shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan, sesungguhnya, mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan".
Intinya, jika shalat yang kita lakukan sudah sesuai dengan syarat-syarat yang disyariatkan Islam dan dengan niat yang khusyuk dalam menunaikannya, maka kenikmatanpun akan datang dengan sendirinya kepada kita dan strespun perlahan-lahan mulai hilang.