Thursday, June 18, 2020

Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat, Ilmu dan Agama

    Antara filsafat, ilmu dan agama ketiganya sangat berkaitan dan berhubungan dalam hal mencari kebenaran yang ingin kita ketahui, manusia selalu bersifat ingin tahu tentang apa yang membuat penasaran ataupun apa yang ingin diketahuinya, lewat keingintahuannya tersebut manusia bisa menggunakan 3 metode (filsafat, ilmu dan agama) dalam mencapai suatu kebenaran.



    Dalam keterkaitan hubungan antara filsafat, ilmu dan kebenaran, terdapat pula persamaan serta perbedaan didalamnya, berikut penjelasannya: 

Persamaan : 

    Persamaan yang paling pokok dari filsafat ilmu dan agama adalah sama-sama bertujuan untuk mencari kebenaran. 

    Dalam mencari kebenaran, ilmu pengetahuan melalui metode ilmiahnya berupaya untuk mencari kebenaran. metode ilmiah yang digunakan adalah dengan cara melakukan penyelidikan atau riset untuk membuktikan atau mencari kebenaran apa yang ingin diketahuinya tersebut.
    
    Filsafat dengan juga dalam mencari kebenaran menggunakan caranya tersendiri, dimana filsafat berusaha menemukan hakikat sesuatu baik tentang alam, manusia maupun tentang Tuhan. 


    Agama juga dengan karakteristiknya tersendiri yang memberikan jawab atas segala persoalan asasi, baik itu perihal tentang alam, manusia dan Tuhan.

Perbedaan :

    Dibalik persamaan diatas, timbul suatu perbedaan yang mencolok antara ketiga aspek tersebut, dimana ilmu dan filsafat bersumber dari akal fikiran ataupun rasio manusia. Sedangkan agama bersumberkan wahyu dari Tuhan.

    Ilmu pengetahuan dalam mencari kebenaran dapat ditelusuri dengan berbagai cara melakukannya, yaitu dengan penyelidikan (riset), pengalaman (empiri), dan bisa juga dengan percobaan (eksperimen). Kebenaran yang diperoleh melalui ilmu pengetahuan dengan cara penyelidikan tersebut adalah kebenaran positif, yaitu kebenaran yang masih berlaku sampai dengan ditentukannya kebenaran atau teori yang lebih kuat dalil atau alasannya.

    Sedangkan cara filsafat dalam menemukan kebenaran atau kebijakan adalah dengan cara penggunaan akal budi atau rasio yang dimiliki manusia secara mendalam, menyeluruh, dan universal. Kebenaran yang diperoleh atau ditemukan oleh filsafat adalah murni hasil dari pemikiran (logika) manusia, dengan cara perenungan yang membuatnya berfikir secara mendalam (radikal) tentang hakikat segala sesuatu (metafisika). Kebenara filsafat adalah kebenaran spekulatif, berupa dugaan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, riset, maupun eksperimen.


    Sementara gama mengajarkan kebenaran ataupun memberi jawaban tentang berbagai masalah asasi melalui wahyu yang diturunkan oleh Tuhan ataupun kitab suci yang berupa firman Tuhan. Kebenaran agama bersifat mutlak (absolut), karena ajaran agama adalah wahyu yang diturunkan langsung oleh Tuhan.





Referensi : 

A. Susanto, Filsafat Ilmu : Suatu Kajian Dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan Akiologis, (Jakarta :
        Bumi Aksara, 2016)

No comments:

Post a Comment

Sumber-sumber Hukum Islam

 Sumber-sumber Hukum Islam      Sebagaimana yang kita ketahui bersama, Islam merupakan agama yang tegas dan bijaksana dalam menetapkan suatu...