Friday, August 28, 2020

Biografi Umar bin Khaththab Khulafaur Rasyddin Kedua

Biografi Umar bin Khaththab Khulafaur Rasyddin Kedua


    Umar Ibn Khaththab merupakan salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Dia juga merupakan khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar As-Shiddiq. Umar dikenal sebagai tokoh yang bijaksana, kreatif dan jenius dalam membangun Negara besar yang ditegakkan atas prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

    Pada artikel kali ini penulis akan menjabarkan  kisah pengangkatan khalifah Umar Ibn Khaththab yang telah diambil dari beberapa sumber dan apa saja yang menjadi faktor pengakatan Umar Ibn Khaththab menjadi khalifah.




Proses Pengangkatan Umar Ibn Khaththab Menjadi Khalifah

    Umar Ibn Khaththab ditunjuk oleh Abu Bakar untuk menjadi khalifah saat Abu Bakar kala itu dimasa jabatannya sedang jatuh sakit. Penunjukan ini tidak diambil oleh sepihak saja, tetapi juga lewat rekomendasi dan saran yang telah disepakati oleh umat.

    Dalam mencari penggantinya, Abu Bakar mengadakan musyawarah ataupun konsultasi dengan beberapa orang sahabat, antara lain, Abdul Rahman bin Auf, Utsman bin Affan, dan Asid bin Hadhir, seorang tokoh Anshar. Dalam musyawarah tersebutlah Umar Ibn Khaththab terpilih secara objektif oleh para sahabat.

    Tidak cukup sampai disitu, hasil dari musyawarah tersebutpun langsung disampaikan kepada kaum muslimin yang sedang berkumpul di Masjid Nabawi untuk mencapai kesepakatan. Alhasil kaum Muslimin menerima dan menyetujui orang yang telah dicalonkan oleh Abu Bakar yaitu Umar Ibn Khaththab. Setelah Abu Bakar mendapat persetujuan dari kaum Muslimin atas pilihannya, ia langsung memanggil Utsman bin Affan untuk menuliskan teks pengangkatan Umar (bai’at Umar).

Faktor Terpilihnya Umar Ibn Khaththab Menjadi Khalifah

    Sebelumnya, Umar Ibn Khaththab termasuk diantara kaum kafi Quraisy yang paling ditakuti oleh orang-orang yang masuk Islam. Beliau merupakan musuh terbesar dan orang yang sangat membeci Nabi Muhammad SAW. Bahkan sanagat besar keinginannya untuk bisa membunuh Nabu Muhammad SAW dan pengikut-pengikutnya.

    Kepribadian Umar bertolak belakang setelah kepindahannya masuk agama Islampada bulan Dzulhijjah, enam tahun setelah kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dia menjadi seorang yang setia membela agama Islam dan bahkan dia menjadi sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW kala itu.


    Umar Ibn Khaththab merupakan khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar Ibn Khaththab ditunjuk langsung oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk menggantikannya sebagai seorang khalifah pada masa itu. Penunjukkan ini bukan tanpa sebab, ada beberapa faktor yang mendorong Abu Bakar Ash-Shiddiq menunjuk Umar Ibn Khaththab menjadi khalifah setelahnya. Faktor-faktor tersebut antara lain :

  • Kekhawatiran peristiwa yang sangat menegangkan di Tsaqifah Bani Sa'idah yang nyaris menyeret umat Islam ke jurang perpecahan akan terulang kembali, bila ia tidak menunjuk seorang yang akan menggantikannya.
  • Kaum Anshar dan Muhajirin saling mengklaim sebagai golongan yang berhak menjadi khlifah.
  • Umar Islam pada saat itu baru saja selesai menumpas kaum murtad dan pembangkang, sementara pasukan mujahidin sedang bertempur di luar kota Madinah melawan tentara Persia di satu pihak dan tentara Romawi di pihak lain.

Konflik Yang Terjadi Pada Masa Pemerintahan Umar Ibn Khaththab

    Dalam masa kekhalifahannya, Umar Ibn Khaththab berhasil membebaskan negeri-negeri jajahan Imperium Romawi dan Persia yang dimulai dari awal pemerintahannya, bahkan sejak pemerintahan sebelumnya. Segala macam tindakan dilalukan untuk menghadapi dua kekuatan itu, tujuannya bukan hanya menyangkut urusan agama saja, namun juga untuk kepentingan politik.


    Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi timbulnya konflik antara umat Islam dengan bangsa Romawi dan Persia yang pada akhirnya mendorong umat Islam melakukan penaklukan negeri Romawi dan Persia, faktor tersebut antara lain :
  • Bangsa Romawi dan Persia tidak menaruh hormat terhadap maksud baik Islam.
  • Semenjak Islam masih lemah, Romawi dan Persia selalu berusaha mengahncurkan Islam.
  • bangsa Romawi dan Persia sebagai Negara yang subur dan terkenal kemakmurannya, tidak berkenan menjalin hubungan perdagangan dengan negeri-negeri Arab.
  • Bangsa Romawi dan Persia bersikap ceroboh menghasut suku-suku Badui untuk menentang pemerintahan Islam dan mendukung musuh-musuh Islam.
  • Letak geografis kekuasaan Romawi dan Persia sangat strategis untuk kepentingan kemanan dan pertahanan Islam.
    Semenjak penaklukan Persia dan Romawi, pemerintahan Islam menjadi adikuasa dunia yang memiliki wilayah kekuasaan luas, meliputi semenanjung Arabia, Palestina, Siria, Irak, Persia dan Mesir.



REFERENSI :

Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Cet. ke-1, (Bandung : Pustaka Setia, 2008).
Amir Nurdin, Ijtihad Umar Ibn Al-Khaththab, (Jakarta : Rajawali Press, 1991).




No comments:

Post a Comment

Sumber-sumber Hukum Islam

 Sumber-sumber Hukum Islam      Sebagaimana yang kita ketahui bersama, Islam merupakan agama yang tegas dan bijaksana dalam menetapkan suatu...